Sabtu, 24 Desember 2011

Geografi dan Periodisasi Gerakan Islam di Afganistan: Jamalludin Al-Afgani

``````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````     Geografi dan Periodisasi Gerakan Pembaharuan Islam
di Afganistan : Jamaluddin al-Afghani
Salah satu pemikir dan pejuang yang tercatat oleh sejarah umat islam adalah Sayid Jamaludin al-Afghani, yang lahir di bumi afganistan. Ia bersama-sama pendukung-pendukungnya menantang arus kencang serbuan idiologi yang dilakukan oleh penjajah Barat dan kaki tanganya di  dunia islam yang kala itu masih terbuai nyenyak oleh kelalaian dan keterbelakangan- setelah kekalahan demi kekalahan dialami oleh kaum Muslimin. Afgani dilahirkan di sebuah kota kecil Asad Abad Afghani pada tahun 1254 Hijriah, bertepatan denngan 1838 M, dengan nama asli Muhammad bin Shafdar al- Hussainy. Orang afghan menamakan kota itu dengan Asad Abad yang sebenarnya berasal dari As’ad Abad,namun berubah karena sulitnya lidah mereka mengucapkan huruf  ‘ain apabila digandeng dengan huruf lain. Sedangkan nama kota itu dalam bahasa Pushtu adalah Syirkir, yang terletak di dekat kota Kunar, suatu kawasan yang termasuk dalam distrik Kabul, di wilayah Nanggahar, bagian Timur Afghanistan.
Ayah Afghani bernama Sayyid Shand yang dikenal dengan gelar Shafdar al-Hussaini, sebuah keluarga bangsawan terhormat yang mempunyai hubungan nasab dengan Hussain bi Ali ra, dari pihak Ali at-Tirmidzi perawi hadis yang masyhur. Oleh karena itu nama Afghani berinisial Sayyid yang berarti mempunyai hubungan silsilah dengan Fatimah binti Rasulullah SAW. Nama Shafdar sebenarnya adalah julukan atau gelar dalam bahasa persi atau Afghani yang diberikan kepada Imam Ali ra, yang berarti tahan uji, atau juga bisa berarti pendobrak kezaliman.
Dalam usianya yang baru menginjak enam tahun afghani sudah tekun belajar di dawah bimbingan dan asuhan ayahnya.  Apa saja yang diajarkan ayahnya, ia selalu menguasainya dengan cepat, sehingga dalam waktu singkat telah melalap dan memperluas cakrawala pengetahuannya. Antara lain : pengetahuan bahasa Arab, pengetahuan komposisi, sejarah umum, sejarah Islam, ilmu syari’ah ( tafsir, hadis dan mustolahnya, fiqh dan ushul fiqh, ilmu kalam dan ilmu tasawuf, ilmu logika / mantik, ilmu hikmah, ilmu politik, ilmu etika, filsafat), fisika dan ilmu pasti ( matematika, geometri, aljabar, ilmu kedokteran dan anatomi). Ia mempelajari bidang-bidang ilmu tersebut dalam bahasa Persi dan Arab dibawah bimbingan guru-guru ternama, dengan metode yang dikenal pada masa itu. Di samping itu, ia juga tekun belajar sendiri dari literature-literatur yang ada di kota Hamadan, Kizwin, dan kota-kota Iran lainnya.
Ayah Afghani berdiam di kota Hamadan sampai akhir hayatnya. Mungkin hal inilah yang menyebabkan sejarah kehidupan Afghani dianggap simpang siur oleh beberapa sejarawan, sehingga banyak yang beranggapan bahwa, ia berasal dari kota Hamadan. Padahal sebenarnya Afghani dilahirkan di bumi Afghanistan dan menghabiskan masa kanak-kanaknya di Afghanistan. Sedangkan Iran adalah masa mudanya, ketika ia banyak diwarnai oleh lingkungan setempat terutama yang menyangkut sisi intelektualnya. Di negeri inilah Afghani mendalami bidang filsafat, khususnya paham Idealisme ( Misaliyyah), Ghosticisme ( Urfaniyyah), dan Mysticisme ( tasawwuf ). Maka ia sering menunggalkan kediamannya, untuk berkontemplasi ( ta’amul), bermeditasi ( khulwah), dan berefleksi ( dzikir), untuk dapat menyingkap rahasia hakekat dzat. Dalam waktu singkat Afghani telah menjadi seorang pemuda yang mempunyai banyak pengikut dan murid. Padahal usianya belum mencapai 20 tahun. Sehingga di kemudian hari ia diberi julukan The Sage of the East atau Khakiemus Sarq alias Ahli Hikmah dari Timur.
Setelah sekian lama menekuni literature-literatur yang ada di bumi Iran, dengan bimbingan guru-guru ternamanya, ia bertekad untuk pergi keluar bumi Iran menuju ke India dengan tekad untuk meneruskan belajar. Ia berdiam di India selama satu tahun lebih beberapa bulan, menekuni beberapa bidang ilmu pengetahuan dengan metode modern. Setelah itu ia meneruskan perjalanannya menuju jazirah Arabia untuk menunaikan ibadah haji. Dia menghabiskan waktu selama kurang lebih satu tahun perjalanan menuju tanah suci. Dia singgah dari satu kota ke kota lain, sambil mengamati adat istiadat masyarakat daerah yang ia lewati. Sehingga memperluas wawasan Afghani, dan ia sampai di Makah pada tahun 1857 Masehi.
Kesan ibadah haji begitu mendalam bagi diri Afghani, yaitu sebuah pertemuan internasional yang mencerminkan makna persaudaraan sejati dan terbesar bagi umat Islam dari seluruh penjuru dunia yang dipertemukan oleh satu ikatan dan satu tujuan. Sebelum meninggalkan Makah, ia telah merintis semacam parlemen Islam agung yang dinamakan dengan Umul Qura. Kesan perjalanan haji itu semakin berkembang pada diri Afghani, yang kemudian melahirkan idenya tentang pan-Islamisme.
Lewat ide pan  Islamisme –nya, sebenarnya Afghani telah mencoba bebagai upaya untuk mewujudkan persatuan kaum Muslimin yang telah terpecah belah menjadi kepingan sektarialisme dan fanatisme kedua negeri Muslim, yakni kerajaan Turki-Usmani dan Pesia. Namun kedua penguasa negeri itu tidak memberikan [peluang yang cukup bagi Afgani untuk menyebarkan pemikiran-pemikirannya. Bahkan masing-masing penguasa ingin merperalat Afgani untuk kepentingan masing-masing, yaitu dengan memanfaatkan gagasan-gagasannya yang cemerlang.
Kemudian sepulangnya dari perjalanan haji, ia kembali ke bumi pertiwi Afganistan dengan wawasan yang lebih luas. Dengan modal kepribadiannya yang menarik, dan kecerdasannya yang jarang dimiliki oleh orang lain serta kecenderungan dalam bidang militer, telah membuat sang raja tertarik untuk memasukkannya kedalam jajaran pemerintah. Kemudian Afgani sempat ikut ambil bagian dalam oprasi militer kerajaan terhadap Ahmad Syah, yaitu salah seorang Amir yang mengadakan gerakan pembangkangan di kota Heart. Dan selama masa pengepungan kota itu, Afgani bersama pasukannya mengalami berbagai pengalaman pahit, hnnga akhirnya bisa menaklukkan Amir Ahmad Syah.
Setelah raja meninggal dunia, yang kemudian digantikan oleh putra mahkotanya, Syir Ali Khan tahun 1864, Perdana Menteri Rafik Khan mendesak raja baru untuk menyingkirkan saudara saudaranya, khususnya yang usianya lebih tua. Karena kalau tidak, mereka akan mencari dukungan rakyat untuk membuat kekacauan dan huru hara, dengan tujuan merebut kekuasaan dengan cara kekerasan. Akan tetapi sebelum hal itu terlaksana, dua saudara kandung raja yaitu, Afzal Khan dan Muhammmad Azzam Khan sudah mengumumkan sikap oposisi mereka terhadap raja,dan masing masing bertahan di wilayah wilayah yang telah di kuasainya sejak masa kekuasaan ayahnya. Maka terjadilah pertempuran sengit antara tiga bersaudara yang berakhir dengan ditawannnya Afzal Khan oleh raja Syir Ali Khan. Akan tetapi putra Afzal Khan yang bernama Abd. Rahman tetap bertahan beserta pasukannya menentang pamannya yaitu sang raja, bahkan ia beserta pasukannya berhasil menyerbu dan mengusai ibukota Kabul. Kemudian berhasil mengeluarkan ayah kandungnya dari penjara. Selanjutnya memproklamirkan ayahnya itu sebagai raja. Namun setelah beberapa bulan berkuasa,Afzal Khan meninggal dunia, kemudian digantikan lagi oleh saudaranya,yaitu Muhammad Azam Khan.
Selama peristiwa itu,Afgahani selalu memihak Muhammmad Azzam Khan dengan memberikan dukungan besar kepadanya.Sehinnga pada masa kekuasaannya,Afghani baru berumur 20 tahun, ia diangkat menjadi Perdana Menteri dan menjadi orang yang berpengaruh didalam kebijaksanaan kebijaksanaan raja.Sementara itu, tangan tangan penjajah Inggris terus mengusik situasi bangsa Afghan dengan memperalat bekas raja Syir Ali Khan yang sebelumnya menyembunyikan diri didaerah Heart.Ia dengan bantuan penjajah Inggris bergerak maju menuju kota Kabul.Maka pecahlah perang saudara yang akhirnya kota Kabul bisa dikuasai Syir Ali Khan.Dan Muhammad Azzam melarikan diri ke Iran.Sementara itu Jamaluddin ditinngal sendirian di Kabul, namun Syir Ali Khan tidak melakukan tinddakan keji apapun terhadap Afghani karena khawatir mendapat protes keras dari rakyat.Hal itu mengingat kedudukan Afghani dimata rakyat Afghanistan.
Akan tetapi Afghani merasa tidak aman lagi.Lebih lebih setelah ia menolak untuk bergabung dengan pemerintah Syir Ali Khan,karena kebenciaan Afghani yang begitu mendalam terhadap penjajah Inggris.Apalagi untuk membantu kepentingan penjajah itu.
Akhirnya Afghani menemukan alasan yang tepat untuk meninggalkan bumi Afghanistan dengan meminta ijin untuk menunaikan ibadah haji.Dan raja memberikan izin itu, dengan syarat tidak diperbolehkan melewati bumi Iran.karena dikhawatirkan akan mengadakan hubungan lagi dengan bekas raja Azzam Khan yang waktu itu belum meninggal dunia.Maka Afghanimemilih jalan lewat India pada tahun 1868,tepatnya tiga bulan sesudah kekalahan raja Muhammad Azzam Khan.
Di tahun 1870 ia pindah ke turki dan diangkat oleh Perdana Menteri Ali Pasya menjadi anggota Majelis Pendidikan Turki, kemudian pindah lagi ke Iran dan di sana diangkat menjadi Menteri Penerangan, dan selanjutnya pindah ke Mesir. Selama di Mesir Afghani mengajukan konsep-konsep pembaharuan, antara lain:
1)        Musuh utama adalah penjajahan (Barat), hal ini tidak lain dari lanjutan perang salib.
2)        Umat Islam harus menentang penjajahan di mana dan kapan saja.
3)        Untuk mencapai tujuan itu umat Islam harus bersatu (Pan-Islamisme).
Pan-Islamisme bukan berarti leburnya kerajaan-kerajaan Islam menjadi satu, tetapi mereka harus mempunyai satu pandangan bersatu dalam kerja sama. Persatuan dan kerja sama merupakan sendi yang amat penting dalam Islam. Persatuan Islam hanya dapat dicapai bila berada dalam kesatuan pandangan dan kembali kepada ajaran Islam yang murni yaitu Al-Qu’an dan Sunnah Rosul.
Untuk mencapai usaha-usaha pembaharuan tersebut di atas:
1)        Rakyat harus dibersihkan dari kepercayaan ketakhayulan.
2)        Orang harus yakin bahwa ia dapat mencapai tingkat/ derajat budi luhur.
3)        Rukun Iman harus betul-betul menjadi pandangan hidup, dan kehidupan manusia bukan sekedar ikun belaka.
4)        Setiap generasi umat harus ada lapisan istimewa untuk memberikan pengajaran dan pendidikan pada manusia-manusia yang bodoh dan juga memerangi hawa nafsu jahat dan juga menegakkan disiplin.
Selama delapan tahun menetap di Mesir ia pergi ke Paris, di sana ia mendirikan perkumpulan “al-Urwatul Wusqa” yang anggotanya terdiri dari orang-orang Islam dan India, Mesir, Suria, Afrika Utara dan lain-lain. Di antara tujuan yang ingin dicapai ialah memperkuat rasa persaudaraan Islam, membela Islam dan membawa Islam kepada kemajuan. Majalah al-Urwatul Wusqa  yang diterbitkan oleh perkumpulan ini cukup terkenal, dan bahkan sampai ke Indonesia, tetapi tidak lama penerbitannya terpaksa dihentikan, karena dunia Barat melarang penyebarannya ke negara-negara Islam yang berada di bawah kekuasaannya. Di Paris inilah Jamaluddin al-Afghani bertemu dengan muridnya yang setia yaitu Muhammad Abduh. Kemudian ia kembali ke Istambul, sampai akhir hayatnya.















DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Harun. 1975. Pembaharuan dalam Islam:Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta:        Bulan Bintang.
Asmuni, M. Yusran. 1996. Pengantar Studi Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan dalam Dunia Islam (Dirasat Islamiah III). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ermayani, Tri.2011. Diktat Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

Program Matematika Lengkap Bahasa C

Di sini ada bermacam-macam program loch,..bisa dicoba yahh..selamat mencoba,..
mungkin bagi kita para pemula mungkin susah tapi tetep belajar yah,, mungkin ini bisa membantu

#include<stdio.h>
#include<conio.h>
#include <math.h>

void main()
{
     int Q,m[20],n,i,j,tahun;

     double a,b,c,deskriminan,x1,x2,re,im;

     char S[12];
     i=0; n=0;
     do
     {
         printf("Tugas Akhir Semester Pemrograman Komputer\n\n");
         printf("Anggota Kelompok : \n\n");
         printf("Mismaya Marry Dany : 092143498\n");
         printf("Septi Widianingsih : 092143528\n");
         printf("Siti Fajaroh       : 092143531\n");
    printf("Semester           : VC\n\n");
        printf("\n");
        printf("                         PROGRAM MATEMATIKA \n\n\n");
        printf("1. Program Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner\n");
        printf("2. Program Konversi Tahun ke Angka Romawi\n");
        printf("3. Program Penghitung Akar-Akar Persamaan Kuadrat\n\n");
        printf("Silahkan pilih program yang akan dijalankan : ");
        scanf("%d",&Q);
        printf("\n\n------------------------------------------------------------------------------- \n\n");
        switch (Q)
           {
                 case 1:
                 printf("                      Program Konversi Bilangan Desimal ke Bilangan Biner\n\n\n");
                 printf("Masukkan Bilangan Desimal : ");
                 scanf("%d",&n);
                 while(n != 0)
                   {
              m[i]=n%2;
              n=n/2;
              i++;
              }
                  printf("Bilangan binernya adalah\n");
             if(i==0)
            printf("0");
             else
                     for(j=i-1;j>=0;j--)
           {
          printf("%d",m[j]);
               }
                 printf("\n");
                 getche();
                 break;
                 case 2:
                 printf("                         Program Konversi Tahun ke Angka Romawi\n\n\n");
                 printf("Masukkan tahun yang ingin dirubah(1..3999):");
                 scanf ("%d",&tahun);
                 if(tahun<1||tahun>3999)
                      printf("\nTahun harus dalam jangkauan 1..3999");
                 else
                 {
                     printf("\nMaka Angka Romawinya adalah:");
                     while(tahun >=1000)
                     {
                         printf("M");
                         tahun = tahun -1000;
                     }
                     if(tahun >=500)
                     {
                        if (tahun >=900)
                        {
                            printf("CM");
                            tahun = tahun -900;
                        }
                        else
                        {
                            printf("D");
                            tahun = tahun -500;
                        }
                     }
                     while(tahun>=100)
                     {
                        if (tahun >= 400)
                        {
                            printf ("CD");
                            tahun = tahun-400;
                        }
                        else
                        {
                            printf ("C");
                            tahun = tahun -100;
                        }
                     }
                     if (tahun >= 50)
                     {
                        if( tahun >= 90)
                        {
                           printf ("XC");
                           tahun = tahun-90;
                        }
                        else
                        {
                           printf("L");
                           tahun = tahun-50;
                        }
                     }
                     while (tahun >= 10)
                     {
                        if (tahun >= 40)
                        {
                           printf("XL");
                           tahun = tahun - 40;
                        }
                        else
                        {
                            printf ("X");
                            tahun = tahun -10;
                        }
                     }
                     if ( tahun >= 5)
                     {
                        if(tahun ==9)
                        {
                           printf("IX");
                           tahun = tahun - 9;
                        }
                        else
                        {
                           printf("V");
                           tahun = tahun-5;
                        }
                     }
                     while (tahun >= 1)
                     {
                        if (tahun ==4)
                        {
                            printf ("IV");
                            tahun = tahun -4;
                        }
                        else
                        {
                            printf("I");
                            tahun = tahun -1;
                        }
                     }
                 }
                 printf("\n");   /* Pindah baris */
                 break;
                 case 3:
                 printf("                         Program Penghitung Akar-Akar Persamaan Kuadrat \n\n\n");
                 printf(" \nMasukkan Nilai a:");
                 scanf ("%lf",&a);
                 printf("\nMasukkan Nilai b:");
                 scanf ("%lf",&b);
                 printf ("\nMasukkan Nilai c:");
                 scanf ("%lf",&c);
                     /* Hitung deskriminan*/
                 deskriminan=b*b-4*a*c;
                    /* Evaluasi deskriminan*/
                 if(deskriminan>0)
                 {
                     x1= (-b+ sqrt(deskriminan))/(2*a);
                     x2= (-b- sqrt(deskriminan))/(2*a);
                     printf(" \nAkar Real:\n");
                     printf("x1=%lf\n",x1);
                     printf("x2=%lf\n",x2);
                 }
                 else
                     if(deskriminan==0)
                        {
                            x1=-b/(2*a);
                            x2=x1;
                            printf("\nAkar Kembar:\n");
                            printf("x1=%lf\n",x1);
                            printf("x2=%lf\n",x2);
                        }


                     else /* deskriminan <0*/
                        {
                            re=-b/(2*a);
                            im=sqrt(fabs(deskriminan))/(2*a);
                            printf("\nAkar Kompleks\n");
                            printf("x1=%lf+%lfjj\n",re,im);
                            printf("x2=%lf-%lfjj\n",re,im);
                        }

                  break;
                  default: printf("\n\nHarap pilih 1,2,atau 3!\n\n");
         }
          printf("\n\n------------------------------------------------------------------------------\n\n");
          printf("Ulangi program ini?\n(y/n): \n\n");
          scanf("%s",S);
     }
     while ((strcmp(S,"y")==0)||(strcmp(S,"Y")==0));
     system ("cls");
}

Dari source C di atas akan didapatkan program seperti berikut................